× -bahasa-

×

view_list1.png Portall   view_list1.png Artikel   view_masonry.png Galeri   view_grid.png Cerita   view_list2.png Video  
×
  • url:
×
×
×
4 0 0 0 0 0
4
   ic_mode_light.png

Thor Heyerdahl dan tim menempuh jarak hampir 7.000 kilometer di samudera Pasifik tanpa kendali kapal

Eksperimen penuh risiko: tujuh puluh tahun lalu, peneliti Norwegia Thor Heyerdahl menyeberangi Samudra Pasifik dengan sebuah sampan.


Tiga bulan mengarungi samudera


Dengan sampannya, Thor Heyerdahl dan tim menempuh jarak hampir 7.000 kilometer di samudera Pasifik tanpa kendali kapal. Terdengar tidak mungkin, tapi peneliti Swedia ini memang nekad. 101 hari mereka berlayar dari ibukota Peru, Lima. Tanggal 7 Agustus 1947 Heyerdahl dan lima anggota timnya mencapai pulau Raroia di Polynesia.


Teori sendiri


Bagaimana sejarah penghunian Polynesia? Inilah pertanyaan yang membuat Heyerdahl penasaran. Polynesia adalah kepulauan yang letaknya paling jauh dari sebuah kontinen. Peneliti umumnya menganggap, warga Polynesia berasal dari Asia. Tapi Heyerdahl berpendapat, mereka bisa saja keturunan Amerika Latin. Karena tidak ada yang percaya pada teorinya, Heyerdahl nekad memulai ekspedisi Kontiki.


Melaut di atas sembilan batang pohon


Heyerdahl ingin membuktikan, bahwa penduduk asli Amerika Latin mampu menyeberangi lautan. Kerana itu dia membuat sampan menurut tradisi kuno Amerika Latin. Para ahli memperingatkan, di laut sampan itu bisa cepat tenggelam. Tapi penyebrangan spektakuler Kontiki ternyata berhasil.


Dengan material kuno


Heyerdahl dan timnya hanya menggunakan material yang dulu sudah dimiliki penduduk asli. Meski ada sedikit peralatan modern yang mereka bawa, yaitu: alat komunikasi radio, perahu karet, jatah makanan dari militer AS dan sebuah kamera. Dengan kamera itu dia merekam ekspedisinya. Tahun 1951, dia mendapat penghargaan bergengsi Piala Oscar untuk dokumentasi Kontiki.


Petualang, bukan ilmuwan?


Ekspedisi Kontiki melambungkan nama Heyerdahl. Ekspedisi ini sebuah petualangan besar, tapi juga sebuah bukti, bahwa orang purba bisa melakukan pelayaran dari Amerika Selatan ke Polynesia. Tapi itu saja tentu tidak cukup menjadi bukti, bahwa kejadiannya memang begitu. Penelitian-penelitian baru menunjukkan, warga Polynesia kemungkinan besar keturunan Asia.


Menyeberangi Pasifik saja tidak cukup


Kontiki bukan satu-satunya ekspedisi yang dilakukan Heyerdahl. Tahun 1969 dengan perahu papyrus "Ra" dia ingin berlayar dari Maroko ke pulau Barbados di Karibik. Tapi pada percobaan pertama, sampannya hancur. Baru pada percobaan berikunya, tahun 1970, dia berhasil mengarungi samudera Atlantik.


Jadi pajangan di musium


Sampan Kontiki sekarang disimpan di Musium Kontiki di Oslo. Juga perahu papyrus "Ra II" yang digunakan Heyerdahls menyeberangi Atlantik ada di sini.


Ekspedisi Kontiki difilmkan


Tahun 2012, ekspedisi Kontiki difilmkan sebagai kisah petualangan dramatis. Film produksi Norwegia ini masuk nominasi untuk penghargaan Piala Oscar dan Golden Globe.

source DW

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
ArtikelinfoduniaSejarahInformasi MenarikFakta Unik
+
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list2.png listHD
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_list2.png ic_mode_light.png ic_other.png
+