× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
6 0 0 0 0 0
6
   ic_mode_light.png

Swiss kembali menjadi sorotan dunia medis setelah sekelompok ilmuwan mengembangkan sebuah inovasi yang disebut sebagai smart bandage atau plester pintar berbasis listrik. Plester ini diklaim mampu mempercepat proses penyembuhan luka hingga empat kali lebih cepat dibanding plester biasa, tanpa menggunakan obat-obatan dan bahkan mengurangi risiko munculnya bekas luka.

Dalam laporan yang dirilis sejumlah media sains internasional, riset ini dilakukan dengan menggunakan luka pada kulit manusia yang ditransplantasikan ke tubuh tikus sebagai model uji coba. Hasilnya mengejutkan: luka yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 30 hari untuk menutup sempurna, dapat sembuh hanya dalam kurun 7 hari ketika menggunakan plester beraliran listrik.

Para peneliti menjelaskan, mekanisme kerja plester ini berbeda dengan metode konvensional. Ketika dipasang di kulit, plester akan mengirimkan impuls listrik halus yang dapat merangsang sel-sel kulit untuk mempercepat regenerasi jaringan. Tidak hanya itu, aliran listrik mikro ini juga berperan dalam meningkatkan aliran darah di sekitar luka, sehingga jaringan baru lebih cepat tumbuh.

Meski terdengar futuristik, ide penggunaan listrik untuk mempercepat penyembuhan luka sebenarnya telah lama menjadi bahan penelitian. Beberapa jurnal ilmiah, termasuk Medicina (MDPI, 2025) dan laporan dari Stanford University, turut menegaskan bahwa stimulasi listrik memang terbukti mampu mempercepat proses penutupan luka serta mengurangi risiko jaringan parut.

Namun, klaim “empat kali lebih cepat” dari tim peneliti Swiss ini masih menimbulkan perdebatan. Pasalnya, publikasi ilmiah peer-reviewed yang merinci hasil uji klinis pada manusia belum tersedia secara resmi. Dengan kata lain, teknologi ini menjanjikan, tetapi belum dapat dikategorikan sebagai terobosan medis yang siap dipakai secara luas.

Sebagai jurnalis yang meliput perkembangan ini, saya melihat ada dua sisi yang perlu dicatat. Pertama, inovasi plester pintar ini berpotensi merevolusi dunia kedokteran, terutama bagi pasien dengan luka kronis seperti penderita diabetes yang sering kesulitan sembuh. Kedua, publik tetap harus berhati-hati karena riset masih berada di tahap awal, sehingga efektivitas di dunia nyata baru bisa dipastikan setelah uji klinis manusia dilakukan secara luas.

Jika riset ini berlanjut ke tahap klinis dan terbukti aman, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun mendatang rumah sakit maupun fasilitas kesehatan di seluruh dunia akan menggunakan plester listrik ini sebagai standar baru perawatan luka. Dunia medis kini menantikan langkah selanjutnya dari para ilmuwan Swiss dalam membawa teknologi ini ke kehidupan nyata.

Sumber:

MDPI – Medicina Journal (2025): https://www.mdpi.com/1648-9144/61/6/965

Stanford University – Wireless Smart Bandage Research: https://cheme.stanford.edu/wireless-smart-bandage...

Watchdoq Healthbeat – Swiss Scientists Unveil Electric Bandage That Heals Wounds Four Times Faster: https://watchdoq.com/.../swiss-scientists-unveil-electric...

#Kesehatan #TeknologiMedis #Swiss #InovasiKesehatan #SmartBandage #RisetMedis 

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
infodunia
+

banner_jasaps_250x250.png
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsAI
  • view_masonry.png grid
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png x.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_grid.png ic_mode_light.png ic_other.png
+
ic_argumen.png

Belum ada argumen, jadilah yang pertama