Arab Saudi kembali menjadi sorotan dunia setelah Kementerian Industri dan Sumber Daya Mineral mengumumkan adanya penemuan cadangan emas baru di wilayah Madinah pada tahun 2022. Temuan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya kerajaan untuk memperkuat sektor pertambangan sebagai salah satu pilar ekonomi selain minyak dan gas.

Menurut laporan resmi Saudi Press Agency (SPA), penemuan cadangan emas ini juga diiringi dengan penemuan tembaga di area yang sama. Kabar ini sontak menarik perhatian pasar global karena diyakini dapat memperkuat posisi Arab Saudi sebagai salah satu negara dengan sumber daya alam strategis terbesar di dunia.

Meski begitu, beredar di media sosial klaim yang menyebut bahwa tambang emas sepanjang 100 kilometer ditemukan di Mekkah. Informasi tersebut dipastikan tidak benar. Faktanya, lokasi penemuan ada di wilayah Madinah, bukan Mekkah, dan tidak ada pernyataan resmi yang menyebutkan panjang cadangan tambang mencapai 100 kilometer.

Langkah strategis ini sejalan dengan visi besar Arab Saudi dalam program Vision 2030, yang menargetkan diversifikasi ekonomi agar tidak hanya bergantung pada minyak. Dengan potensi tambang baru tersebut, diperkirakan ribuan lapangan kerja akan tercipta serta membuka peluang investasi besar di sektor pertambangan dan pengolahan mineral.

Ekonomi global pun ikut menaruh perhatian, mengingat emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi paling aman di tengah gejolak pasar internasional. Analis memperkirakan bahwa cadangan baru ini dapat memberi dampak positif pada cadangan devisa Saudi dan memperkuat posisi Riyadh di pasar logam mulia dunia.

Dengan semakin seriusnya Arab Saudi mengembangkan industri pertambangan, publik menilai bahwa kerajaan bukan hanya sekadar menjadi raksasa energi berbasis minyak, tetapi juga akan menjelma sebagai salah satu pemain kunci di sektor mineral strategis.

Sumber: Saudi Press Agency (SPA), Arab News.

#SaudiArabia #TambangEmas #Madinah #Vision2030 #EkonomiGlobal #Investasi