× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
3 0 0 0 0 0
3
   ic_mode_light.png

Fenomena langka akan menghiasi langit malam pada Selasa, 7 Oktober 2025, ketika supermoon pertama tahun ini yang dikenal dengan nama “October Harvest Moon” akan muncul dengan keindahan luar biasa. Supermoon ini merupakan salah satu momen paling ditunggu oleh para pengamat langit dan fotografer di seluruh dunia, karena bulan akan tampak lebih besar, lebih terang, dan berwarna keemasan dibandingkan biasanya.

Menurut laporan dari NASA dan sejumlah media sains internasional seperti Time, AP News, dan Live Science, Harvest Moon kali ini terjadi ketika bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi, yang disebut perigee. Akibatnya, ukuran bulan bisa tampak hingga 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dibandingkan purnama biasa. Fenomena ini sekaligus menjadi supermoon pertama di tahun 2025, menjadikannya tontonan langka yang patut disaksikan.

Nama “Harvest Moon” sendiri memiliki makna historis. Dalam tradisi agrikultur di belahan bumi utara, bulan purnama yang muncul paling dekat dengan autumnal equinox (titik ekuinoks musim gugur) disebut Harvest Moon karena cahayanya membantu para petani memanen hasil pertanian pada malam hari. Cahayanya yang kuning keemasan menjadi simbol kelimpahan dan keberuntungan, menjadikannya momen yang sarat makna budaya di berbagai negara.

Dikutip dari Time.com, puncak penampakan supermoon akan terjadi pada malam hari waktu setempat, sekitar pukul 19.00 hingga tengah malam. Bulan akan tampak paling besar saat mulai terbit di ufuk timur — momen yang disebut sebagai “moon illusion”, di mana posisi bulan dekat cakrawala membuatnya tampak jauh lebih besar di mata manusia.

Lembaga astronomi juga mengingatkan bahwa walaupun disebut “supermoon”, perbedaan ukuran secara ilmiah mungkin tidak terlalu besar bagi mata biasa. Namun, pancaran cahayanya yang lebih terang dan warna keemasannya akan memberikan pengalaman visual yang memukau bagi siapa pun yang menyaksikannya langsung.

Ahli astronomi dari LiveScience menyarankan masyarakat untuk mencari lokasi dengan langit terbuka tanpa polusi cahaya, seperti area pantai, pegunungan, atau pedesaan, agar bisa menikmati pemandangan terbaik. Waktu terbaik untuk mengamati supermoon ini di Indonesia diperkirakan antara pukul 18.30 hingga 22.00 WIB, tergantung kondisi cuaca.

Fenomena langit seperti ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menjadi pengingat betapa dinamisnya tata surya kita. Supermoon berikutnya baru akan terjadi beberapa bulan mendatang, sehingga momen langka ini layak untuk diabadikan.

Sumber:
Time.com – How and When You Can See October’s Stunning Rare Supermoon
AP News – The First Supermoon of the Year is Approaching
LiveScience – Harvest Moon 2025: Watch a Rare October Supermoon Rise
Space.com – Harvest Moon Rises Tonight

#Supermoon2025 #HarvestMoon #FenomenaLangit #BulanPurnama #Astronomi #BeritaSains #LangitMalam #HarvestMoon2025 #SupermoonOktober #FenomenaAlam

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
infodunia
+

banner_jasaps_250x250.png
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsAI
  • view_masonry.png grid
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png x.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_grid.png ic_mode_light.png ic_other.png
+
ic_argumen.png

Belum ada argumen, jadilah yang pertama