Para ilmuwan berhasil mengamati salah satu bintang paling ekstrem di galaksi Bima Sakti, bernama S62, yang bergerak dengan kecepatan luar biasa saat mengorbit lubang hitam supermasif di pusat galaksi kita, Sagittarius A*. Penemuan ini menjadi bukti kuat bagaimana ruang dan waktu benar-benar melengkung di sekitar medan gravitasi ekstrem.

Bintang S62 pertama kali diidentifikasi oleh tim astronom dari Universitas Köln, Jerman, yang dipimpin oleh Dr. Florian Peißker. Dalam studi yang diterbitkan pada jurnal The Astrophysical Journal tahun 2020, tim ini mengungkap bahwa S62 memiliki periode orbit hanya sekitar 9,9 tahun, jauh lebih cepat dibandingkan bintang lain yang diketahui mengorbit Sagittarius A*.

Namun, yang paling mencengangkan adalah kecepatannya: S62 melaju hingga sekitar 8% dari kecepatan cahaya, atau sekitar 24.000 kilometer per detik. Pada titik terdekat dengan lubang hitam, bintang ini mendekat sejauh sekitar 2,8 miliar kilometer, jarak yang sangat kecil dalam ukuran astronomi — hanya sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa di kecepatan dan jarak ekstrem seperti itu, efek relativitas umum Einstein mulai tampak jelas. Waktu berjalan lebih lambat bagi S62 dibandingkan bagi pengamat di Bumi, dan cahaya yang dipancarkan bintang ini mengalami pergeseran merah (redshift) akibat tarikan gravitasi luar biasa dari lubang hitam.

Fenomena ini bukan hanya menunjukkan kehebatan lubang hitam, tetapi juga memperkuat teori relativitas umum yang telah diramalkan lebih dari seabad lalu. “S62 adalah laboratorium alami yang memungkinkan kita melihat bagaimana hukum fisika berperilaku di batas ekstrem ruang dan waktu,” ujar Dr. Peißker dalam wawancaranya.

Penelitian tentang S62 membuka peluang baru dalam memahami dinamika pusat galaksi dan bagaimana lubang hitam memengaruhi bintang di sekitarnya. Ilmuwan kini tengah memantau bintang-bintang lain di sekitar Sagittarius A* untuk mencari tanda-tanda serupa.

Sumber:
The Astrophysical Journal (2020), “S62 and the S-star Cluster Around Sagittarius A*” – University of Cologne
European Southern Observatory (ESO)
NASA Goddard Space Flight Center

#Sains #Astronomi #LubangHitam #RelativitasEinstein #GalaksiBimaSakti #BintangS62 #FaktaIlmiah