× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
4 0 0 0 0 0
4
   ic_mode_light.png

Di luar tata surya kita, para ilmuwan menemukan sebuah planet yang begitu aneh hingga dijuluki “planet es yang membara.” Planet ini bernama Gliese 436b, dan mengorbit sebuah bintang katai merah yang berjarak sekitar 30 tahun cahaya dari Bumi, di rasi bintang Leo.

Sekilas, planet ini tampak mustahil: suhunya mencapai sekitar 439 derajat Celsius, namun sebagian besar permukaannya terdiri dari es yang tidak meleleh. Fenomena ini terjadi karena tekanan gravitasi yang sangat besar di planet tersebut membuat molekul air tetap dalam bentuk padat, meskipun suhunya cukup tinggi untuk melelehkan logam di Bumi.

Para astronom menyebut jenis es ini sebagai “ice exotic” atau es bertekanan tinggi, sebuah bentuk air yang sangat langka dan hanya bisa terbentuk dalam kondisi ekstrem seperti di Gliese 436b. Planet ini juga memiliki atmosfer yang perlahan-lahan menguap akibat radiasi dari bintang induknya, menciptakan jejak panjang gas yang membuatnya terlihat seperti komet raksasa.

Penemuan ini menjadi salah satu bukti menakjubkan bahwa alam semesta penuh dengan dunia yang tidak bisa kita bayangkan sebelumnya. Gliese 436b mengingatkan manusia bahwa apa yang kita anggap “tidak mungkin” di Bumi, ternyata bisa benar-benar terjadi di luar angkasa.

Sumber:
NASA, ESA, Wikipedia Gliese 436b, Atlas Obscura

#Gliese436b #PenemuanLuarAngkasa #FaktaSains #PlanetAneh #BeritaViral #Astronomi #MisteriAlamSemesta #SainsPopuler #InfoViral #FenomenaAntariksa

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
infodunia
+

banner_jasaps_250x250.png
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsAI
  • view_masonry.png grid
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png x.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_grid.png ic_mode_light.png ic_other.png
+
ic_argumen.png

Belum ada argumen, jadilah yang pertama