× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
5 0 0 0 0 0
5
   ic_mode_light.png

Seorang fisikawan mendedikasikan hidupnya untuk mewujudkan perjalanan waktu demi bertemu kembali dengan ayahnya yang meningg4l saat ia masih kecil.

Kehilangan itu meninggalkan luk4 mendalam, hingga setahun kemudian ia membaca komik The Time Machine karya H.G. Wells yang menyalakan imajinasinya.

Tokoh itu adalah Ronald Mallett, yang sejak kecil mencoba membuat mesin waktu dari TV bekas dan suku cadang sepeda, meski tentu saja gagal. Minatnya berlanjut ketika ia mempelajari Teori Relativitas Umum Einstein, yang menyatakan ruang dan waktu dapat dipengaruhi oleh kecepatan serta gravitasi.

Setelah bertugas di Angkatan Udara pada Per4ng Vietnam, ia melanjutkan kuliah, meraih gelar Ph.D. fisika, dan diam-diam meneliti ide perjalanan waktu meski khawatir dianggap tidak war4s.

Ia kemudian berfokus pada black hole dan menemukan bahwa cahaya bisa dipakai untuk memengaruhi waktu.

Dari sinilah lahir gagasan closed timelike curve, sebuah konsep teoretis yang dipercaya dapat membuka kemungkinan kembali ke masa lalu. Walau mesinnya belum terbukti praktis, kisah Mallett memperlihatkan bagaimana sains dan kerinduan bisa bersatu dalam satu mimpi besar: perjalanan waktu.

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
infodunia
+

banner_jasaps_250x250.png
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsAI
  • view_masonry.png grid
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png x.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_grid.png ic_mode_light.png ic_other.png
+
ic_argumen.png

Belum ada argumen, jadilah yang pertama