Beredar klaim bahwa para ilmuwan menemukan efek kuantum di mana keputusan manusia pada masa kini dapat memengaruhi peristiwa di masa lalu. Klaim ini memang terdengar luar biasa, namun penjelasan ilmiahnya jauh lebih kompleks dan tidak berarti waktu bisa berjalan mundur.

Klaim tersebut berawal dari eksperimen yang dikenal sebagai Delayed Choice Quantum Eraser, versi lanjutan dari percobaan celah ganda yang terkenal dalam fisika kuantum. Eksperimen ini pertama kali diajukan oleh fisikawan John Archibald Wheeler pada tahun 1978 dan berhasil diuji secara nyata oleh Yoon-Ho Kim bersama timnya pada tahun 1999 di University of Maryland.

Dalam percobaan ini, partikel cahaya atau foton dikirim melalui dua celah. Hasilnya menunjukkan bahwa keputusan untuk mengamati atau tidak mengamati jalur foton dapat dilakukan setelah foton melewati celah, dan anehnya hasil akhirnya berubah seolah keputusan saat ini memengaruhi apa yang sudah terjadi.

Namun, para fisikawan menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran terhadap hukvm sebab akibat. Efek tersebut bukan berarti manusia benar-benar mengubah masa lalu, melainkan menunjukkan bahwa dalam dunia kuantum, keadaan partikel tidak pasti hingga dilakukan pengukuran. Dengan kata lain, masa lalu di level kuantum belum “tertentu” sampai diamati di masa kini.

Fenomena ini memperlihatkan betapa aneh dan kompleksnya dunia mekanika kuantum, tetapi tidak membuktikan bahwa waktu bisa dibalik atau masa lalu bisa diubah.

Sumber
Scientific American, NASA SpacePlace, University of Maryland, John Archibald Wheeler

#CekFakta #FaktaSains #Pengetahuan #QuantumPhysics #EksperimenKuantum #BeritaViral #CekFaktaSains #FacebookTrending