Sebuah penelitian terbaru memberikan wawasan penting mengenai sejarah iklim Mars. Para ilmuwan menemukan bahwa letusan gunung api raksasa pada masa awal planet tersebut kemungkinan besar telah memindahkan es menuju wilayah khatulistiwa Mars. Temuan ini diharapkan bisa menjelaskan keberadaan tanda-tanda hidrogen berlebih yang pernah terdeteksi di sekitar garis ekuator, yang diduga merupakan indikasi adanya es bawah permukaan.

Penelitian yang dipublikasikan melalui jurnal ilmiah internasional Nature Communications mengungkapkan bahwa letusan gunung api besar miliaran tahun lalu menghasilkan uap air dalam jumlah besar. Uap air tersebut kemudian membeku di atmosfer dingin Mars dan jatuh sebagai presipitasi es, sebelum akhirnya tertimbun oleh abu vulkanik. Proses ini diyakini dapat menjaga es tetap stabil selama periode yang sangat panjang.

Simulasi iklim yang dilakukan tim peneliti juga menunjukkan bahwa pola angin dan kondisi atmosfer Mars purba memungkinkan es hasil letusan untuk berpindah dari wilayah tinggi ke area ekuator. Jika benar, hal ini dapat menjelaskan misteri lama terkait anomali hidrogen bawah permukaan yang ditemukan oleh instrumen pengorbit Mars sebelumnya.

Para peneliti menekankan bahwa temuan ini tidak berarti es Mars saat ini terlihat di permukaan ekuator. Namun data tersebut menguatkan dugaan bahwa Mars pernah memiliki siklus air dan iklim yang jauh lebih dinamis pada masa lalu.

Sumber resmi:

Nature Communications
Phys. org

#MarsUpdate #PenelitianAntariksa #SainsTerkini #PlanetMerah #MarsDiscovery #BeritaSains #UpdateAntariksa #IlmuPengetahuan