× -bahasa-

×

view_list1.png Portall   view_list1.png Artikel   view_masonry.png Galeri   view_grid.png Cerita   view_list2.png Video  
×
  • url:
×
×
×
3 0 0 0 0 0
3
   ic_mode_light.png

Ini Lho Cara Ngukur Saham Murah

Investasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) memerlukan pemahaman dan analisis terkait dengan saham apa yang akan dibeli. Jangan sampai investor membeli saham tapi tidak tahu apakah saham tersebut punya prospek, atau terlalu mahal valuasinya saat dibeli.



Nah, dalam mengoleksi saham, sudah tentu bahwa para investor menginginkan untuk membeli saham-saham yang sedang dalam nilai yang cukup rendah (undervalue) dengan harapan dapat Menghitung Saham menjualnya dengan keuntungan di masa depan, mengingat beli di harga bawah, tetapi potensi naik besar.


Untuk mengukur harga, investor lazimnya menggunakan dua rasio yang familiar di analisis fundamental yakni rasio harga terhadap laba perusahaan alias Price to Earning Ratio (PER).


Satu lagi yakni rasio harga terhadap nilai buku alias Price to Book Value (PBV).


PER dihitung dengan membandingkan kondisi perusahaan dengan harga per lembar saham sementara PBV membandingkan nilai perusahaan di pasar dibandingkan dengan buku.


Namun, nyatanya, menurut analis, masih banyak indikator yang bisa digunakan untuk menentukan murah dan mahalnya sebuah saham, tak hanya PER dan PBV.


Equity Research Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya, mengatakan ada beberapa instrumen yang cukup penting untuk mengukur nilai sebuah saham.


"PER dan PBV saja tidak cukup karena investor harus perhatian rasio lainnya seperti Return on Equity (ROE), cash flow [arus kas], lalu ada financial leverage [penggunaan utang ketimbang ekuitas dalam pembelian aset/ekspansi]. Jadi pertama perusahaan dengan ROE tinggi cenderung punya PER yang lebh tinggi dibandingkan yang ROE rendah," ujarnya dalam Investime CNBC Indonesia, Jumat (9/10/2021).


Selain itu, ia menambahkan bahwa investor justru lebih lazim mengukur dengan ROE. Pasalnya ROE memiliki beberapa instrumen yang memiliki beberapa indikator penilaian dasar.


ROE adalah jumlah imbal hasil dari laba bersih terhadap ekuitas dan dinyatakan dalam bentuk persen. ROE bisa disebut perhitungan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba yang tersedia bagi pemilik atau investor.


"ROE sendiri ada turunannya dan dari situ kita bisa lihat juga net profit margin [margin bunga bersih], juga asset turnover, lalu equity multiplier. Kalo di ROE itu equity multiplier adalah financial leverage jadi hitungannya itu average total asset dibandingkan average equity."


Lebih lanjut, ia juga menyampaikan satu instrumen dalam mengukur harga saham yakni dengan melihat rasio PEG (price to equity growth) untuk mengetahui tren kenaikan perusahaan. Ini dapat digunakan di beberapa situasi seperti dalam mengukur bank digital.


"Jadi pasar itu juga menghitung segala sesuatu di masa depan dan bukan hanya saat ini," tambahnya.

❮ PREVIOUS
NEXT ❯
Artikelinfodunia
+
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list2.png listHD
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_list2.png ic_mode_light.png ic_other.png
+