Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan sebanyak 7,3 juta peserta Penerima Bantuan Iuran JKN (BPJS gratis) dinonaktifkan. Alasannya? Mereka tidak tercatat di Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan dianggap sudah dalam kondisi ekonomi cukup sejahtera.



“Data ini berdasarkan hasil pemadanan dari usulan bupati/wali kota seluruh Indonesia. Dari total 96,8 juta alokasi peserta, 7,3 juta dinonaktifkan karena tidak sesuai data dan dianggap mampu,” jelasnya pada 19 Juni 2025.



Meskipun ada peserta yang dinonaktifkan, jumlah kuota bantuan tetap sama. Peserta yang dinonaktifkan akan langsung digantikan oleh warga yang benar-benar butuh bantuan, khususnya yang ada di desil 1 sampai 5 menurut DTSEN (desil = tingkat kesejahteraan, makin rendah makin miskin).



“Nanti kita koordinasi bareng BPS. Keluarga rentan juga akan dibantu,” tambah Saifullah.



📊 Ini Rinciannya:



5.090.334 orang nggak ada di data DTSEN.



2.306.943 orang ternyata masuk kategori desil 6–10, artinya dianggap sudah cukup mampu.



Jadi total 7.397.277 peserta BPJS gratis yang dinonaktifkan.



Bisa Diaktifkan Lagi Kalau Memang Layak!



Jangan panik dulu kalau kamu atau keluargamu termasuk yang dinonaktifkan. Pemerintah buka peluang reaktivasi, alias bisa didaftarkan lagi, asalkan:



Kondisinya memang tidak mampu, atau Mengalami penyakit kronis/kritis, atau Sedang dalam kondisi darurat medis.

Pengajuan bisa dilakukan lewat pemerintah daerah melalui aplikasi SIKS-NG milik Kemensos.



📅 Catat!

Reaktivasi ini hanya berlaku untuk data yang dinonaktifkan pada Mei 2025 dan akan dicek ulang lewat dua tahap pemutakhiran data berikutnya.



Kalau kamu atau keluargamu merasa masih layak menerima bantuan tapi tiba-tiba BPJS-nya nonaktif, langsung lapor ke pemda ya! Biar bisa diproses reaktivasi



https://fahum.umsu.ac.id/.../ini-penjelasan-mensos.../