× -language-

×

view_list1.png Article     view_masonry.png Gallery     view_list2.png Videos    
×
  • url:
×
×
×
5 0 0 0 0 0
5
   ic_mode_light.png
Pada tahun 1831, dunia diguncang oleh sebuah fenomena alam yang hingga kini masih menjadi misteri besar dalam sejarah. Ribuan catatan dari Eropa, Asia, hingga Amerika Serikat menuliskan peristiwa aneh: matahari tampak berwarna biru, bahkan ungu, dan suhu global anjlok drastis hingga membuat musim panas terasa seperti musim dingin. Selama berbulan-bulan, cuaca dingin ekstrem melanda berbagai belahan dunia, menyebabkan gagal panen, kelaparan, dan ketidakpastian.



Hampir dua abad lamanya, para ilmuwan tidak mengetahui pasti apa yang sebenarnya terjadi. Namun kini, hasil penelitian terbaru memberikan jawaban yang mengejutkan.



Menurut laporan yang dipublikasikan oleh Desert Research Institute (DRI) dan diberitakan oleh Live Science serta IFL Science, penyebab dari peristiwa mengerikan itu ternyata adalah letusan dahsyat sebuah gunung berapi yang terletak di kepulauan Kuril, Rusia, yaitu Gunung Zavaritskii. Letusan tersebut melepaskan gas sulfur dalam jumlah luar biasa besar ke atmosfer. Partikel sulfur ini membentuk aerosol sulfat yang menyelimuti stratosfer, memantulkan sinar matahari, serta memengaruhi spektrum cahaya yang masuk ke Bumi. Akibatnya, matahari tampak berwarna biru atau ungu di banyak wilayah dunia.



Selain itu, keberadaan aerosol sulfat juga menyebabkan penurunan suhu global rata-rata hingga 1°C, cukup untuk mengubah iklim dunia secara drastis. Catatan sejarah bahkan menyebutkan bahwa di tengah musim panas, Alpen di Eropa masih diselimuti hawa dingin yang menggigit. Komposer ternama Felix Mendelssohn menulis dalam suratnya bahwa musim panas 1831 terasa seperti musim dingin yang panjang.



Fenomena ini menjadi salah satu contoh paling nyata bagaimana letusan gunung berapi mampu memengaruhi iklim global, bahkan mengubah penampilan matahari di mata manusia. Butuh waktu hampir 200 tahun bagi sains untuk memecahkan teka-teki yang dulu dianggap sebagai tanda kiamat.



Sumber:



Desert Research Institute (DRI):

Live Science:

IFL Science:



#MatahariBiru #Fenomena1831 #LetusanGunung #SejarahMisterius #IlmuwanUngkap #ViralNews
❮ previous
next ❯
infodunia
+

banner_jasaps_250x250.png
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png order
  • sound.png malsAI
  • view_masonry.png grid
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png x.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× order
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_grid.png ic_mode_light.png ic_other.png
+
ic_argumen.png