Banyak orang mengira bahwa uang kertas adalah penemuan modern, padahal sejarah mencatat bahwa bentuk pertama uang kertas sudah digunakan sejak seribu tahun yang lalu di Tiongkok. Pada masa Dinasti Song, sekitar abad ke-11, muncul inovasi besar dalam sistem perdagangan yang mengubah cara manusia bertransaksi hingga saat ini: lahirnya uang kertas.

Awalnya, masyarakat Tiongkok menggunakan koin logam berbahan tembaga atau perak sebagai alat tukar. Namun, karena jumlahnya berat dan sulit dibawa dalam transaksi besar, para pedagang menciptakan surat berharga berbentuk kertas yang disebut “jiaozi”. Surat ini berfungsi sebagai tanda bukti simpanan koin dan bisa ditukar kembali sesuai nilainya. Inovasi sederhana ini kemudian menarik perhatian pemerintah Dinasti Song, yang akhirnya mengambil alih dan mencetak uang kertas resmi.

Uang kertas pertama itu mendapat legitimasi dari negara, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap nilainya semakin kuat. Pada abad ke-13, sistem ini diperluas pada masa Dinasti Yuan di bawah kekuasaan Kublai Khan. Marco Polo, penjelajah asal Venesia, bahkan menuliskan kekagumannya dalam catatan perjalanan bahwa Tiongkok telah menggunakan uang kertas sebagai alat tukar utama, sementara di Eropa kala itu orang masih bergantung pada koin emas dan perak.

Sejarah ini menegaskan bahwa Tiongkok adalah pelopor penggunaan uang kertas di dunia. Baru beberapa abad kemudian, negara-negara lain mulai mengadopsi konsep serupa. Swedia tercatat sebagai negara Eropa pertama yang mengeluarkan uang kertas pada abad ke-17, jauh setelah praktik tersebut mapan di Asia Timur.

Fakta ini menunjukkan bahwa inovasi keuangan yang lahir di Asia telah memberikan pengaruh besar bagi sistem ekonomi global modern. Kini, uang kertas menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di seluruh dunia, meskipun perlahan mulai digantikan oleh transaksi digital.

Sumber: Encyclopedia Britannica, Investopedia, Museum of Chinese Currency

#SejarahUang #UangKertas #FaktaSejarah #CinaAbad11 #BeritaViral #EkonomiDunia