Para fisikawan Jerman berhasil membuat langkah besar dalam dunia teknologi penyimpanan energi. Dalam penelitian yang baru dipublikasikan di arXiv (Januari 2025), tim ilmuwan tersebut memperkenalkan prototipe baterai kuantum pertama yang dapat berfungsi di suhu ruang — sebuah konsep yang diyakini dapat merevolusi industri elektronik masa depan.

Baterai kuantum berbeda dari baterai konvensional karena memanfaatkan sifat mekanika kuantum untuk mengisi daya dengan efisiensi yang jauh lebih tinggi. Dalam uji laboratorium, peneliti menemukan bahwa proses pengisian daya dapat terjadi secara “superextensive”, artinya semakin banyak unit kuantum yang digunakan, semakin cepat pula waktu pengisian.

Meskipun beberapa media sosial menyebut bahwa baterai ini bisa “langsung terisi dan menyimpan energi tanpa batas”, faktanya penelitian ini masih berada di tahap awal. Prototipe yang dikembangkan belum dapat digunakan secara komersial, tetapi menunjukkan stabilitas energi yang lebih baik dibandingkan sistem konvensional.

Para ilmuwan menyebut temuan ini sebagai bukti awal bahwa baterai kuantum dapat beroperasi secara praktis, bahkan tanpa pendingin ekstrem seperti yang biasanya dibutuhkan dalam eksperimen sebelumnya.

Jika riset ini terus berkembang, teknologi baterai masa depan mungkin saja dapat mengisi daya perangkat dalam hitungan detik dan menyimpan energi jauh lebih lama dari baterai biasa — membuka era baru bagi kendaraan listrik, gadget, dan sistem energi berkelanjutan.

Sumber:
arXiv.org – “Experimental demonstration of a scalable room-temperature quantum battery” (2025)
Tech Times Science News – Quantum Energy Research Update (2025)

#Teknologi #Inovasi #QuantumBattery #Penemuan #Sains #Jerman #EnergiMasaDepan