Tiongkok telah meluncurkan kota pertanian vertikal seluas 1.000 hektar — yang terbesar di jenisnya — yang dirancang untuk mengatasi ketahanan pangan bagi populasinya yang berkembang pesat. Tidak seperti pertanian tradisional, kota futuristik ini menanam tanaman dalam struktur yang menjulang tinggi, menggunakan hidroponik dan aeroponik untuk memaksimalkan hasil panen.

Laporan awal menunjukkan bahwa kota ini menghasilkan hingga sembilan kali lebih banyak makanan dengan menggunakan 90% lebih sedikit air dibandingkan dengan pertanian konvensional. Dengan menyusutnya lahan pertanian global dan pasokan air tawar yang tertekan, pertanian vertikal dapat menjadi cetak biru untuk produksi pangan perkotaan yang berkelanjutan.

Dengan menumpuk lahan pertanian ke atas, alih-alih ke luar, kota-kota dapat menanam sayuran segar tepat di samping tempat tinggal penduduk, sehingga memangkas biaya transportasi dan mengurangi emisi karbon.

“Kota pertanian” ini lebih dari sekadar pertanian — ini adalah ekosistem rumah kaca, laboratorium, irigasi yang dikendalikan AI, dan energi terbarukan. Kota ini merupakan langkah berani menuju masa depan di mana negara-negara dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan lebih mengandalkan sistem pangan berteknologi tinggi dan mandiri.

#PertanianVertikal #MasaDepanPangan #InovasiTiongkok #KotaCerdas #Keberlanjutan