× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
5 0 0 0 0 0
5
   ic_mode_dark.png

Sebuah terobosan ilmiah yang menakjubkan datang dari penelitian tentang mimpi. Para ilmuwan berhasil melakukan komunikasi dua arah dengan seseorang yang sedang bermimpi, khususnya dalam kondisi lucid dream atau mimpi sadar. Temuan ini menjadi langkah awal untuk memahami bagaimana otak berfungsi selama tidur dan membuka peluang baru dalam studi kesadaran manusia.

Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari Northwestern University (Amerika Serikat), bekerja sama dengan peneliti dari Perancis, Jerman, dan Belanda. Hasil riset mereka dipublikasikan di jurnal ilmiah Current Biology dan didukung oleh National Science Foundation (NSF).

Dalam eksperimen tersebut, para partisipan diminta untuk tidur dengan alat pemantau aktivitas otak (EEG) yang mendeteksi fase tidur REM—fase di mana mimpi paling aktif terjadi. Ketika para peserta berada dalam keadaan lucid dream, peneliti mengajukan pertanyaan sederhana seperti perhitungan matematika atau pertanyaan “ya” dan “tidak”. Menariknya, beberapa peserta dapat menjawab pertanyaan tersebut melalui gerakan mata atau kontraksi otot wajah, yang terbaca oleh sensor penelitian.

Hasilnya menunjukkan bahwa manusia yang sedang bermimpi ternyata dapat menerima informasi eksternal dan meresponsnya secara sadar, meski tubuh mereka tetap dalam keadaan tidur. Ini menjadi bukti pertama bahwa komunikasi dua arah dalam mimpi benar-benar mungkin terjadi dalam konteks ilmiah, meski masih terbatas pada skala sederhana.

Dr. Ken Paller, pemimpin penelitian dari Northwestern University, menjelaskan bahwa temuan ini dapat membuka jalan baru untuk mempelajari mimpi secara langsung, bukan hanya berdasarkan ingatan setelah bangun tidur. Dalam jangka panjang, teknologi ini juga berpotensi digunakan untuk terapi trauma, gangguan tidur, dan eksplorasi kesadaran manusia.

Meski begitu, para peneliti menegaskan bahwa komunikasi ini belum bisa disamakan dengan “berbicara di dalam mimpi” seperti yang sering digambarkan dalam film fiksi ilmiah. Saat ini, komunikasi hanya bisa dilakukan dalam bentuk stimulus sederhana dan respon terbatas.

Sumber resmi:

Northwestern University Department of Psychology
National Science Foundation (NSF)
Jurnal Current Biology (Cell Press, 2021)

#PenemuanIlmiah #LucidDream #FaktaSains #RisetOtak #BeritaTeknologi #IlmuPengetahuan #CekFakta #SainsModern

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
infodunia
+

banner_jasaps_250x250.png
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsAI
  • view_masonry.png grid
  • ic_mode_dark.png night
× rexpos
    ic_posgar2.png x.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_grid.png ic_mode_dark.png ic_other.png
+
ic_argumen.png

Belum ada argumen, jadilah yang pertama